Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 06:10:59【Sehat】076 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(2216)
Artikel Terkait
- Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG
- RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
- Warga relokasi Cikande berharap dekontaminasi cepat selesai agar bisa pulang
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- Terumbu karang Laut Merah tunjukkan kekebalan terhadap pemutihan
- Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas
- Kemenkes edukasi warga Manokwari soal sistem rujukan kesehatan
Resep Populer
Rekomendasi

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO

Gubernur Sumut: 81 siswa SMP di Toba diduga keracunan MBG telah sehat

Menggeser pusat gravitasi ekonomi Indonesia

Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia